MY View

Based on my opinion

FIFA dan PSSI. Sama Saja.

2 organisasi / badan olahraga dunia ini sama-sama tidak jelas. Bermasalah 1 sama lain. Mencoreng nama baik dan integritas sesama mereka sendiri.



ISTILAH like father like son mempunyai arti: sebagaimana perilaku seorang ayah, begitupula perilaku sang anak. Dalam perbendaharaan peribahasa Indonesia, terdapat pula kalimat yang mempunyai arti yang serupa; buah jatuh takkan jauh dari pohonnya. Peribahasa tersebut bermakna seorang anak akan meniru perilaku orang tuanya.

Ada lagi istilah Indonesia, Guru kencing berdiri, murid kencing berlari: yang artinya
  1. murid biasanya bulat-bulat mencontoh gurunya, maka guru sebaiknya jangan memberikan contoh yang buruk.
  2. menjadi tokoh panutan di masyarakat/pejabat negeri hendaknya jangan sampai memberi contoh yang buruk.
  3. jika seorang pemimpin berbuat buruk, maka pengikut-pengikutnya akan berbuat lebih buruk daripada yang dilakukan oleh pemimpin tersebut.


   


1. FIFA
Fédération Internationale de Football Association (FIFA) atau Federasi Sepak bola Internasional adalah badan pengatur internasional sepak bola. FIFA bermarkas di ZürichSwiss.
Skandal FIFA : 
Polisi Zurich menangkap sembilan petinggi FIFA dan empat eksekutif perusahaan olahraga atas permintaan kejaksaan federal Amerika Serikat. Mereka akan diekstradisi ke AS dan menjalani pemeriksaan terkait dugaan skandal suap dan korupsi hingga US$100 juta selama lebih dari dua dekade. Selain itu, Kejaksaan Swiss mengungkap tengah melakukan penyelidikan terkait bidding tuan rumah PD dan juga otoritas Swiss telah memblokir rekening FIFA di negara tersebut.




2. PSSI
Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia, disingkat PSSI, adalahorganisasi induk yang bertugas mengatur kegiatan olahraga sepak bola diIndonesia.
Masalah PSSI :
Dualisme pengurus dan penyelenggaraan, ketidakjelasan sepakbola indonesia, PSSI dibekukan.


Sepakbola gajah
Jenis sepakbola yang di mainkan di Indonesia
dibutuhkan skill suap menyuap dan akting pemain yang bagus di lapangan

Pengaruh  FIFA terhadap  PSSI  bukan serma-merta merupakan hal yang baik. Aktor-aktor PSSI bisa saja mengalami krisis intelektual atau tidak punya gagasan baru sama sekali akibat dari ketergantungan terhadap gagasan atau pengaruh dominan FIFA yang nyata-nyata melakukan skandal korupsi bernilai multi triliunan rupiah di tubuh organisasinya itu sendiri.

FIFA yang memiliki perilaku yang buruk, maka harus dibuang jauh-jauh oleh generasi masa sekarang dan tidak diwariskan di masa mendatang apalagi dipakai sebagai panutan PSSI. 
Namun jika gagasan FIFA yang buruk tersebut masih dipakai, padahal sudah sepantasnya dikubur, maka PSSI tengah mengalami sebuah “krisis otoritas –krisis hegemoni– yang terlihat dalam kenyataan bahwa organisasi Induk tsb sedang sekarat ”



Memang ya untuk menjadi organisas induk itu merupakan PR (Pekerjaan Rumah) besar , dimana organisasi induk harus terus belajar menjadi lebih baik lagi. dan menjadi tuntunan yang baik di masa yang akan datang.



0 comments:

Post a Comment

FIFA dan PSSI. Sama Saja.