Belakangan ini pemberitaan mengenai kampanye kondom mencegah penyakit HIV/AIDS Komisi Penanggulangan AIDS Nasional (KPAN) yang bertujuan untuk mengurangi angka kejadian penderita penyakit HIV AIDS yang trends nya semakin meningkat di Indonesia ini semakin tolol aksinya.
Mendengar kata HIV/AIDS, yang tergambar dalam benak banyak orang adalah sebuah penyakit yang mematikan karena tidak ada obat yang mampu menyembuhkannya. Saat ini, HIV/AIDS tidak sekadar isu penyakit mematikan yang masih menjadi momok menakutkan belaka. Ada cerita di balik penyakit yang disebabkan penyebaran virus tersebut. Salah satunya pada saat peringatan hari AIDS Sedunia yang jatuh setiap 1 Desember.
Banyak kegiatan yang dilakukan saat peringatan tersebut oleh pemerintah, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), dan mahasiswa. Salah satu kegiatan yang menyedot perhatian masyarakat adalah pembagian kondom secara gratis. Kita tentu masih ingat bagaimana ramainya pemberitaan tahun sebelumnya terkait pembagian kondom secara gratis yang hingga kini masih menuai pro dan kontra.
Peristiwa ini menimbulkan polemik dan memunculkan persepsi yang beragam. Pada satu sisi, kondom berfungsi sebagai alat pencegah penularan HIV/AIDS, namun di sisi lain dengan dibagikannya kondom secara gratis, perilaku seks bebas seolah-olah secara resmi dilegalkan. Hal itulah yang menimbulkan perdebatan panjang di kalangan aktivis, dokter, ibu-ibu, hingga mahasiswa.
dr. Nafsiah Mboi selaku menteri kesehatan baru yang telah dilantik Presiden SBY ternyata mengkampanyekan pemakaian kondom bagi kalangan beresiko, Dan hal ini ternyata telah banyak membuat kontroversi dalam beberapa kalangan.
Piye Kabare ! Penak Djamanku Toh !! Free Condom for everyone |
Kalangan resiko tinggi tertular penyakit HIV/AIDS ini maksudnya adalah eks dengan risiko penularan penyakit atau resiko kehamilan yang tidak direncanakan. Menkes menganjurkan itu pada semua umur, suami istri, atau di luar hubungan pernikahan????. Kampanye Menkes kontroversial ini banyak menimbulkan perdebatan dan juga opini.
Dalam hal ini kontroversi menkes baru tentang kampanye pemakaian kondom ini datang dari MUI. Menurut MUI, kondom hanya boleh digunakan pasangan suami istri sebagai alat kontrasepsi atau alat pencegah kehamilan, karena memang sudah menjadi program pemerintah melalui Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional.
Mayoritas masyarakat kita juga masih mengganggap bahwasannya pemakaian kondom ini hanya untuk yang telah terikat dalam pernikahan sebagai suatu alat kontrasepsi.
Tetapi kampanye menkes tentang kondom ini seolah-olah dianggap masyarakat seperti 'melegalkan' seks bebas yang menghindarkan adanya kehamilan.
Tetapi kampanye menkes tentang kondom ini seolah-olah dianggap masyarakat seperti 'melegalkan' seks bebas yang menghindarkan adanya kehamilan.
Tujuan menkes bila dipandang dari sudut kesehatan mungkin adalah salah satu cara yang bisa dilakukan untuk mencegah penularan HIV/AIDS dan juga tingginya angka aborsi di kalangan remaja bangsa kita. Tetapi Bangsa kita juga mempunyai budaya serta pegangan agama yang tentunya melarang akan hubungan bebas, seks bebas dan sejenisnya.
Beberapa Komentar Masyarakat
Sosialisasi & bagi" Kondom gratis itu sama aja nyuru seks bebas, asal pake Kondom biar g kena AIDS. Pekan Kondom Nasional hadeh #HariAIDS
— Bayu Ulyah Benardhi
Mau memperingati #HariAIDS sedunia malah bagi2 kondom gratis, iya klo tepat sasaran?! Klo ga?!. Yang edukatif lah klo mau kampanye
— Edward Abimanyu
Ketika kondom gratis dibagikan....seks bebas semakin merajalela. AYO #TolakKONDOM !
— Johan Iswara
Pembagian Kondom bukan solusi menghentikan HIV/Aids. Solusinya hentikan perilaku slh n menyimpang, homo, psk, n freeseks. #TolakKondom
— Rogi Pawalogi
Mari kita bersama sama menyuarakan hari ini adalah hari HIV/AIDS bukan hari kondom nasional!! Indonesia bisa!! #tolakkondom #SayNoToFreeSex
— Muhammad Ihsan A
Kondom gratis?|remaja:'Oo..ngesex itu boleh ama negara!'|PSK:'wah..dapat dukungan negara!,makin laris ni'| #TolakKondom #TolakFreeSex
— Amri Wibowo
0 comments:
Post a Comment