Kedai penjual sushi secara garis besar dibagi menjadi 2 jenis :
Yang pertama adalah Kaitenzushi.
Yang pertama adalah Kaitenzushi.
Kaitenzushi merupakan tempat makan sushi dengan half self service di mana para pengunjung dapat memilih sushi mereka sendiri. Sushi-sushi ditempatkan dalam piring kecil beraneka warna yang berputar di atas conveyorbelt. Sushi dengan harga reasonable yang dapat dinikmati dari orang dari berbagai kalangan tanpa harus reservasi. Kaitenzushi memiliki sistem half-self sevice dengan hanya tempat duduk counter tersedia.
Berikutnya adalah tempat makan sushi yang bisa dibilang berkelas dan cukup mahal. Dalam candaan orang jepang, seringkali muncul frase “Mawaranai sushi”.
(Mawaranai=tidak berputar, kontras dengan Kaitenzushi murah dimana sushi siap makan berputar-putar diatas conveyor belt).Nah, yang dimaksud adalah tempat makan sushi dengan tipe seperti ini. Di tempat ini, kita perlu memesan ke Itamae (sushi chef) sebelum menikmati sushi. Dengan kata lain, sushi yang kita makan di tempat ini dibuat oleh tangan profesional. Bahkan di tempat-tempat ternama, kita perlu melakukan reservasi untuk dapat menikmati sushi yang “wah” ini.
Jadi, yang sekarang akan kita bahasa adalah Kaitenzushi. Tempat makan sushi dengan harga terjangkau ini, selalu punya huruf “回転”(baca:kaiten) pada tulisan nama tokonya. Sekarang, mari kita simak penjelasan mengenai cara makan sushi di tempat ini.
Kaitenzushi
Harganya dibedakan sesuai dengan warna piring (ada pula restoran Kaitenzushi dengan harga pukul rata). Setiap piring biasanya berisi 2 buah sushi. Setelah makan, pelayan akan menghitung porsi sushi yang kita makan melalui jumlah dan warna piring yang ada di atas meja kita.
Sambil menunggu sushi yang ingin Anda makan lewat di depang mata, kita bisa memesan menu lain seperti sup miso dan aneka minuman lho! Caranya, tulis saja pesanan Anda di selembar kertas yang tersedia, kemudian serahkan kepada pelayan.
Jangan lupa lihat daftar menu untuk memastikan nama makanan atau minuman yang Anda inginkan.
Kalau Anda merasa ragu dengan kesegaran sushi-sushi yang sudah tersedia di atas coveyor belt, Anda juga bisa minta untuk dibuatkan yang baru. Anda juga dapat memesan aneka side dish, seperti snack dan dessert. Caranya sama, cukup menulis di kertas dan serahkan kepada pelayan.
Sekarang ini, kebanyakan Kaitenzushi menyediakan 2 tipe tempat duduk, yaitu tempat duduk meja dan konter. Bila Anda datang berdua atau bertiga dengan teman, kami sarankan memilih tempat duduk konter. Karena dari sini Anda dapat meilhat itamae membuat sushi. Sedangkan bila Anda datang berempat atau lebih dengan teman, tempat duduk meja lebih kami sarankan demi kenyamanan Anda.
Apabila merasa haus, Anda dapat minum teh hijau yang biasanya tersedia di dekat Anda. Teh ini memang disediakan gratis untuk pengunjung.
Cara Makan Sushi yang Benar
Sebenarnya ada banyak cara untuk menikmati sushi, tapi di sini kami akan memperkenalkan cara yang paling original untuk makan sushi.
Pertama, yang selalu disajikan dengan sushi adalah wasabi (umbi berwarna hijau dengan rasa pedas). Karena rasanya pedas, mungkin diantara Anda ada yang tidak menyukainya, jadi tidak perlu memaksakan diri. Cukup katakan “Sabi nuki” kepada Itamae, maka dia akan membuatkan sushi tanpa wasabi untuk kita.
Makan sushi dengan menggunakan sumpit
Ketika makan sushi dengan menggunakan sumpit, disarankan untuk membalik sushi (bagian topping ada di bawah) sebelum mencelupkannya ke dalam piring Shoyu. Mengapa? Karena bila posisi sushi tidak dibalik, maka bagian sushi yang akan menyentuh shoyu adalah nasi. Bila hal ini terjadi maka bentuk sushi akan hancur dan kita akan mengalami kesulitan memakannya.
Makan sushi dengan menggunakan tangan
Hampir sama dengan cara makan menggunakan sumpit. Balikan posisi sushi kemudiaan sangga sushi dengan menggunakan jari telunjuk, jari kelingking dan ibu jari ketika mencelupkannya ke dalam shoyu. Mengapa? Hal ini agar sushi tetap dalam bentuk yang cantik ketika dimakan.
Urutan yang benar ketika makan sushi
Urutan yang benar ketika makan sushi adalah dari sushi dengan topping daging ikan berwarna putih. Mengapa? Karena rasanya yang tidak terlalu mencolok. Pada intinya, urutan makan sushi adalah dimulai dari sushi yang berasa ringan dan diakhiri dengan sushi yang terasa agak berat di lidah. Apabila dibalik, maka sushi dengan rasa ringan tidak akan terasa enak di lidah.
Kemudian, mari kita lanjutkan dengan topping yang sedikit terasa berat di lidah seperti ikan Maguro (Tuna) atau Toro (bagian ikan Tuna yang berlemak)
Demikian yang dapat kami contohkan, tapi untuk Anda yang memang tidak suka sushi dengan rasa yang ringan, bisa menikmati sushi sesuai gaya Anda sendiri. :D
Bila Anda memakan sushi dimulai dari yang berasa agak berat di lidah, maka pasti akan meninggalkan rasa setelahnya (aftertaste).
Apalagi ketika kemudian anda langsung memakan sushi dengan rasa yang ringan, pasti tidak akan terasa enak. Nah, ketika hal itu terjadi, makanan gari atau minum teh bisa jadi solusi untuk menetralkan rasa.
Gari adalah acar yang terbuat dari jahe yang diiiris tipis. Rasanya sedikit pedas, manis dan asam, menyegarkan. Gari menghilangkan rasa ikan di mulut, jadi sangat berguna untu me “reset” indra pengecap Anda.
Ada juga cara makan sushi dengan mencelupkan Gari ke dalam shoyu kemudian dimakn bersamaan dengan sushi. Gari memiliki efek anti racun dan anti bakteri juga, karena itu baik untuk kesehatan. Gari ini biasanya ditempatkan di dalam kotak berwarna merah dan tersaji di dekat teh. Sama halnya dengan teh, gari tersedia gratis untuk para pengunjung.
Nah, demikian tata cara makan sushi yang bahkan orang jepang sendiri juga banyak yang tidak tahu. Semoga info yang kami berikan cukup bermanfaat.
Big thanks to this link.
0 comments:
Post a Comment