MY View

Based on my opinion

Kemiskinan Arun vs Kemegahan Dubai

Sungguh disayangkan negeri tanoh rencong ini. Sumber daya alamnya (SDA) tidak bisa mengangkat kemakmuran rakyatnya sendiri. kalah jauh dengan daerah bernama Dubai di UAE, yang makmur berkat Sumber daya alamnya..



Negeri Kaya Dubai

Negeri Kaya Lhokseumawe

Semrawut 

Ada 2 kemunginan proyek arun ini tidak mensejahterakan seluruh rakyat Lhokseumawe :
( Lhokseumawe sekarang sudah sedikit sejahtera, namun masih banyak orang miskin dan hidup pas-pasan disana. Jauh berbeda dengan pengelolaan resource di Dubai sana) :

1. Pemerintah Aceh mudah di tipu.


Ya jelas, Sejak zaman Kemerdekaan, pemerintah Aceh kelihatan seperti "Yes Man" saja. Tunduk kepada pusat. (Jakarta : red). Dalam sejarah, Rakyat Aceh memang menang melawan penjajah, tapi melawan 'pusat' saja, baru digertak sedikit langsung layu.

2. Kemahatololan Pejabat Aceh mengelola pembagian hasil blok Arun.



Kelihatan sekali, resource arun hanya menguntungkan segelintir pihak. tanpa memikirkan seluruh rakyat aceh dan masa depan. hasil buat Aceh apa saat ini? Kemiskinan karena sumber daya arun habis !



Seharusnya dulu saat pembagian hasil, Aceh mendapat bagian terbanyak daripada asing dan pihak indonesia. dan dapat mensejahterakan rakyat Aceh seperti yang dilakukan pemerintah di Dubai. UAE.

Sejarah


PT Arun Natural Gas Liquefaction, lebih dikenal dengan PT Arun NGL, adalah perusahaan penghasil gas alam cair Indonesia. Pada tahun 1990, PT Arun adalah perusahaan penghasil LNG terbesar di dunia. PT Arun merupakan anak perusahaan Pertamina. Berlokasi di Lhokseumawe,Aceh Utara, perusahaan ini memiliki 6 unit pengolahan, . PT Arun merupakan salah satu penyumbang devisa terbesar bagi kota Lhokseumawe dan Indonesia.
Kilang LNG Arun dimiliki oleh Pemerintah/Kemenkeu dan dibangun oleh Pertamina di Blang Lancang, Lhokseumawe Provinsi Aceh yang terletak di pantai utara Sumatera. Lokasi tersebut dipilih mengingat kemudahan sarana transportasi laut dan dekat dengan ladang gas Arun sehingga biaya dapat ditekan sekecil mungkin,
Keputusan membangun LNG Arun dibuat setelah ditemukannya salah satu sumber gas terbesar di dunia (17 TCF) pada tahun 1971 oleh Mobil Oil Indonesia Inc, mitra usaha Pertamina atas dasar kontrak bagi hasil.




Saham PT Arun: Pertamina 70%, Pemda Aceh 30%
Oktober 2014 adalah masa berakhirnya pengoperasian PT Arun NGL. Berakhirnya operasi PT Arun, seiring berakhirnya gas milik perusahaan tersebut. Selanjutnya, PT Arun akan dimiliki Pertamina dan Pemda Aceh.

Seperti kita ketahui, gasnya sudah hampir habis. Rencananya, 2014 ini bulan Oktober akan dikapalkan satu kargo yang akan dikirim terakhir, setelah itu, maka proses LNG (PT Arun) akan dihentikan,

Menjaga aset Arun agar tidak menjadi besi tua, maka perusahaan tersebut akan digunakan sebagai tempat proses regasifikasi gas. atau melakukan regaf kembali dari LNG yang akan didatangkan dari Tangguh (perusahaan gas yang berlokasi di Teluk Bintuni, Papua Barat). Aset besar yang dimiliki PT Arun tidak boleh menjadi besi tua.

Dimasa yang akan datang, ada usulan untuk mengalihkan perusahaan tersebut menjadi kilang bahan bakar minyak, tapi pemerintah belum bisa memastikan hal tersebut. Meski pemerintah mengakui usulan tersebut merupakan salah satu peluang besar bagi investor.

demo cilet2 di PT Arun

Save PT Arun...
Nasibmu kini...
Habis manis sepah dibuang.. :( :D




0 comments:

Post a Comment

Kemiskinan Arun vs Kemegahan Dubai